Pendidikan yang baik tidak hanya membekali siswa dengan kemampuan akademis namun juga ketrampilan menjaga keselamatan dirinya. Growing Kid School ikut serta meningkatkan kewaspadaan dalam menghindari penculikan anak. Kami membantu parents melakukan pembekalan pada siswa secara langsung melalui materi praktis (Growing-Up), anak-anak dibekali cara-cara praktis untuk menghindari penculikan dan meminta pertolongan. Anak ditunjukkan cara menjaga jarak ketika berbicara dengan orang asing,
Tekologi memiliki peranan penting terlebih di masa pandemi seperti sekarang. Apalagi, tak semua orangtua dapat benar-benar mengawasi anak-anak mereka karena juga disibukan dengan berbagai macam pekerjaan, meski tetap bekerja dari rumah. Screen time diartikan sebagai waktu yang dihabiskan untuk aktivitas di depan layar, seperti menonton televisi dan bermain game. Screen time yang berlebihan berdampak buruk bagi kesehatan, terutama pada anak-anak
by Yessica Dewi, M.Psi., Psikolog “Wah adek sudah lancar membaca dan berhitung ya” Apakah ini tandanya anakku sudah siap sekolah? Banyak orang tua melihat anaknya sudah bisa membaca, menulis dan berhitung (calistung), memiliki asumsi anak siap masuk sekolah. Ups, tunggu dulu! Ternyata tidak cukup calistung saja lho mama papa. Kesiapan sekolah itu merupakan kemampuan yang dimiliki anak untuk memudahkan transisi
Kebijakan belajar dari rumah untuk mencegah penyebaran virus covid-19 mewajibkan para siswa melakukan kegiatan belajar secara online untuk menerima tugas yang diberikan oleh guru maupun mengumpulkan tugas yang sudah dikerjakan. Semua itu dilakukan tanpa ada aktivitas tatap muka antara guru dan murid maupun sesama murid. Banyaknya aktivitas yang dilakukan di rumah ini berpotensi menimbulkan kebosanan bagi siswa yang harus belajar
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyarankan kepada para orang tua untuk melatih anak menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah berbagai macam penularan penyakit, termasuk COVID-19, guna mengantisipasi era new normal atau tatanan normal baru di tengah pandemi virus corona jenis baru itu. “Harus ada pembiasaan dengan cara dilatih,” kata Komisioner Bidang Pendidikan KPAI Retno Listyarti di Jakarta, Jumat 12 Juni 2020.
Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat anak anak dapat dengan mudah mengakses internet hanya dengan menggunakan gadget yang mereka miliki. Di era globalisasi sekarang ini, banyak orang tua yang harus selalu waspada dengan teknologi yang dapat dengan mudah di akses oleh anak-anak. Orang tua harus selalu memperhatikan hal hal apa saja yang telah diakses oleh anak anak mereka, seperti konten
Jumat, 10 Februari 2017 kemarin, para orang tua Growing Kid School mengikuti kegiatan Parenting Seminar. Tema Parenting Seminar kali ini adalah “GOOD ENOUGH PARENTING : CONNECTION & ACCEPTANCE”. Disebut good enough karena sebagai orang tua kita harus menjadi orang tua yang cukup baik untuk anak-anak kita sendiri. Cukup baik berarti tidak terlalu mengekang ataupun membebaskan, jadi segala sesuatunya diusahakan seimbang dan
Beberapa pekan belakangan, semua media massa dipenuhi informasi seputar lebaran dan liburan. Sibuk dengan lalu lalang kendaraan di jalur mudik, penuh dengan gambar destinasi wisata yang layak dikunjungi. Berbagai paparan informasi tersebut agaknya membuat masyarakat lupa pada pekerjaan rumah yang dibawa dari semester kemarin. Pekerjaan rumah ini tidak lain dan tidak bukan adalah masalah kejahatan seksual anak. Kasus pemerkosaan dan
Kejahatan seksual di Indonesia sudah memasuki fase darurat. Kasus yang menimpa YY, pelajar berumur 14 tahun di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, menjadi titik api pemicu naiknya konsen publik terhadap isu kejahatan seksual. Belum reda pemberitaan media terhadap peristiwa pemerkosaan dan pembunuhan oleh 14 pemuda tersebut, kasus serupa menimpa EP (19). Pemerkosaan yang juga diakhiri dengan pembunuhan keji oleh tiga pemuda
Kasus kejahatan seksual banyak menghiasi halaman media beberapa bulan belakangan. Kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang terjadi pada YY, pelajar berusia 14 tahun di Bengkulu, ibarat pucuk gunung es, memicu perhatian masyarakat Indonesia terhadap permasalahan serius anak jaman ini. Terbunuhnya EP (19) tak lama setelahnya membuat masyarakat makin geram. Beberapa pelaku yang ternyata masih dibawah umur dan berstatus pelajar membuat kasus-kasus