5 Kelalaian Orangtua Dekatkan Anak pada Kejahatan Seksual

Kasus kejahatan seksual banyak menghiasi halaman media beberapa bulan belakangan. Kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang terjadi pada YY, pelajar berusia 14 tahun di Bengkulu, ibarat pucuk gunung es, memicu perhatian masyarakat Indonesia terhadap permasalahan serius anak jaman ini. Terbunuhnya EP (19) tak lama setelahnya membuat masyarakat makin geram. Beberapa pelaku yang ternyata masih dibawah umur dan berstatus pelajar membuat kasus-kasus ini makin getir.

Menanggapi fenomena memprihatinkan tersebut, Emilia Tjandra memiliki pandangan tersendiri. Ketua Yayasan Growing Kid School ini beranggapan bahwa kemungkinan terjadinya peristiwa-peristiwa tersebut bisa terminimalisir apabila orangtua mampu menjalankan peran yang tepat dalam mendidik anak. Menurut perempuan yang akrab disapa Miss Emil ini, terdapat 5 kelalaian orangtua yang mendekatkan anak dengan kejahatan seksual, yakni sebagai berikut.

Orangtua Tidak Membatasi dan Mengawasi Penggunaan Gadget pada Anak
Akrabnya anak dengan perangkat teknologi, terutama gadget, sudah tidak dapat dipungkiri. Menurut Miss Emil, yang jadi masalah adalah tidak banyak orangtua yang bisa dan mau meluangkan waktu untuk mengawasi penggunaan gadget pada anak. Padahal, banyak bacaan, tontonan, dan permainan pada gadget yang seringkali mengandung unsur kekerasan serta pornografi yang jelas tidak sesuai dengan usia anak.

Menghindarkan Sex Education dari Anak
Banyak orangtua yang menganggap bahwa segala hal menyangkut seksualitas adalah hal yang tabu bagi anak. Padahal, menurut sebuah riset yang dilakukan oleh Rutgers WPF Indonesia dan dikutip dalam Harian Kompas, anak masih mengharap orangtua dan guru menjadi seumber informasi utama, termasuk mengenai seksualitas. Hal tersebut senada dengan yang diutarakan Miss Emil. Seksualitas adalah hal yang perlu dipahami anak langsung dari orangtua. Orangtua yang menyembunyikan pengetahuan ini hanya akan mengarahkan anak mencari tahu melalui orang dan cara lain, yang belum tentu baik untuk perkembangannya.

Kurang Menjalin Komunikasi Efektif dengan Anak
Miss Emil menuturkan bahwa tidak sedikit kejadian dimana orangtua kesulitan menjalin komunikasi efektif dengan anak. Obrolan ringan seputar kegiatan sehari-hari anak, seringkali diabaikan oleh orangtua. Padahal, obrolan tidak melulu dilakukan dengan mendudukkan anak untuk kemudian diintrograsi. Mengobrol yang dilakukan dengan santai, saat berada di mobil untuk mengantar anak ke sekolah, saat makan bersama, atau di berbagai kesempatan lain, merupakan bentuk komunikasi yang baik. Melalui cara tersebut, anak dapat lebih lepas dalam menceritakan kisahnya. Orangtua juga dapat memonitor keseharian, pergaulan, serta teman-teman anak dengan cara yang tidak kaku.

Terlalu Berfokus pada Akademik Anak
Sebagian besar orangtua yang berfokus untuk meningkatkan prestasi akademik anak dan mengabaikan aspek moral yang tidak kalah penting untuk anak. Sebagaimana ditulis di Harian Kompas, anak perlu diajarkan mengenai konsep dan harga diri yang baik. Dengan begitu, mereka bisa membedakan mana hal yang baik bagi dirinya dan mana yang tidak. Selain itu, Miss Emil menambahkan, kepedulian anak pada lingkungan sekitar juga perlu dipupuk, agar perilaku kejahatan yang dapat merugikan orang lain tidak akan terlintas di pikiran mereka.

Tidak Melakukan Koordinasi yang Baik dengan Sekolah
Setelah menyekolahkan anak, banyak orangtua beranggapan bahwa didikan yang diterima anak di sekolah sudah cukup. Padahal, agar pendidikan di sekolah bisa membentuk kepribadian anak denan baik, Miss Emil menegaskan perlunya keseimbangan antara pengajaran di sekolah maupun di rumah. Kesadaran orangtua tentang tugas dan tanggungjawab mereka terhadap anak sangat perlu untuk ditingkatkan.

Untuk menghindari 5 kelalaian orangtua yang mendekatkan anak dengan kejahatan seksual, Sekolah Growing Kid selalu memberikan sosialisasi kepada orangtua. Sosialisasi ini diberikan secara berkala setiap tahunnya. Agenda terdekat adalah Parents Gathering yang akan dilangsungkan 18 Juli mendatang. Bagi Anda orang tua murid jangan lewatkan. (DNA)

emil01

Emilia Tjandra
Founder

Kejahatan Seksual Anak Salah Siapa?