Poem: Children Learn What They Live

Dorothy Law Nolte, Ph.D, seorang psikolog senior, mengungkapkan bagaimana pola memperlakukan anak mempengaruhi kepribadian anak dikemudian hari dengan sangat inspiratif dalam puisi berikut ini.

CHILDREN LEARN WHAT THEY LIVE

By Dorothy Law Nolte, Ph.D.

If children live with criticism, they learn to condemn.

If children live with hostility, they learn to fight.

If children live with fear, they learn to be apprehensive.

If children live with pity, they learn to feel sorry for themselves.

If children live with ridicule, they learn to feel shy.

If children live with jealousy, they learn to feel envy.

If children live with shame, they learn to feel guilty.

If children live with encouragement, they learn confidence.

If children live with tolerance, they learn patience.

If children live with praise, they learn appreciation.

If children live with acceptance, they learn to love.

If children live with approval, they learn to like themselves.

If children live with recognition, they learn it is good to have a goal.

If children live with sharing, they learn generosity.

If children live with honesty, they learn truthfulness.

If children live with fairness, they learn justice.

If children live with kindness and consideration, they learn respect.

If children live with security, they learn to have faith in themselves and in those about them.

If children live with friendliness, they learn the world is a nice place in which to live.

Jika anak dibesarkan dengan kritikan, ia belajar untuk menyalahkan.

Jika anak dibesarkan dalam suasana permusuhan, ia belajar untuk berkelahi.

Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia belajar untuk merasa gelisah.

Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, ia belajar menyesali diri.

Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar untuk merasa tidak percaya diri.

Jika anak dibesarkan dengan rasa cemburu, ia belajar untuk merasa iri.

Jika anak dibesarkan dengan rasa malu, ia belajar untuk merasa bersalah.

Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar untuk percaya diri.

Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar untuk menahan diri.

Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar untuk menghargai.

Jika anak dibesarkan dengan penerimaan, ia belajar untuk mencintai.

Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar untuk menyukai dirinya sendiri.

Jika anak dibesarkan dengan pengakuan, ia belajar untuk memiliki tujuan.

Jika anak dibesarkan dengan kebiasaan berbagi, ia belajar kedermawanan.

Jika anak dibesarkan dengan kejujuran, ia belajar kebenaran.

Jika anak dibesarkan dengan adil, ia belajar keadilan.

Jika anak dibesarkan dengan kebaikan hati dan pertimbangan, ia belajar menghormati.

Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar untuk percaya pada diri mereka sendiri dan pada orang-orang di sekitar mereka.

Jika anak dibesarkan dengan keramahan, ia belajar bahwa dunia adalah tempat yang menyenangkan untuk hidup.

Dari puisi itu, kita dapat memahami betapa besar pengaruh orangtua dan orang dewasa yang ikut mengasuh anak, dalam membentuk karakter putra-putri kita. Jika salah saat meletakkan fondasi kepribadian anak, tidaklah mudah untuk mengubahnya.

Yettie Wandansari, S.Psi., M.Si.,

Psikolog