United Diversity untuk Indonesia – Bulan Agustus selalu identik dengan bulan penuh keceriaan, penuh aktifitas dan kegiatan peringatan HUT Republik Indonesia. Demikian juga dengan Sekolah Growing Kid, tanggal 26 Agustus nanti akan mengadakan serangkaian kegiatan menarik untuk para murid dalam beragam kompetisi antara lain: lomba pamer busana adat Indonesia, lomba hias kelas, lomba menyanyi mandarin, lomba makan kerupuk, bazaar jajanan
Kunci utama untuk meningkatkan mutu pendidikan anak adalah kerjasama yang baik antara orangtua murid dengan pihak sekolah. Komunikasi intensif antara kedua belah pihak adalah solusi untuk meraih tujuan tersebut. Bukan hanya membuat perkembangan akademik anak makin terpantau, perkembangan psikologi dan sosial anak pun lebih terkendali. Atas dasar itulah meningkatkan komunikasi antara orangtua murid dengan staf pengajar menjadi agenda pertama Sekolah
Beberapa pekan belakangan, semua media massa dipenuhi informasi seputar lebaran dan liburan. Sibuk dengan lalu lalang kendaraan di jalur mudik, penuh dengan gambar destinasi wisata yang layak dikunjungi. Berbagai paparan informasi tersebut agaknya membuat masyarakat lupa pada pekerjaan rumah yang dibawa dari semester kemarin. Pekerjaan rumah ini tidak lain dan tidak bukan adalah masalah kejahatan seksual anak. Kasus pemerkosaan dan
Kejahatan seksual di Indonesia sudah memasuki fase darurat. Kasus yang menimpa YY, pelajar berumur 14 tahun di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, menjadi titik api pemicu naiknya konsen publik terhadap isu kejahatan seksual. Belum reda pemberitaan media terhadap peristiwa pemerkosaan dan pembunuhan oleh 14 pemuda tersebut, kasus serupa menimpa EP (19). Pemerkosaan yang juga diakhiri dengan pembunuhan keji oleh tiga pemuda
Kasus kejahatan seksual banyak menghiasi halaman media beberapa bulan belakangan. Kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang terjadi pada YY, pelajar berusia 14 tahun di Bengkulu, ibarat pucuk gunung es, memicu perhatian masyarakat Indonesia terhadap permasalahan serius anak jaman ini. Terbunuhnya EP (19) tak lama setelahnya membuat masyarakat makin geram. Beberapa pelaku yang ternyata masih dibawah umur dan berstatus pelajar membuat kasus-kasus
Anak bisa karena terbiasa. Prinsip itulah yang diterapkan oleh Growing Kid School dalam setiap pembelajarannya. Founder Growing Kid School, Emilia Tjandra, menceritakan bahwa cara terbaik mengajarkan hal baru pada anak adalah dengan membiasakan anak melakukan hal tersebut. “Prinsip yang kami terapkan sama dengan prinsip yang diterapkan orangtua agar anak mampu mengingat dan memanggil orangtuanya. Anak bisa melakukannya karena dibiasakan. Dari
Kurangnya pengetahuan orangtua tentang pentingnya menyekolahkan anak sejak dini menjadi salah satu alasan mengapa orangtua enggan memasukkan anaknya pada playgroup. Puty Sonia Yudianovin, Kepala Sekolah Playgroup Growing Kid School, menjelaskan bahwa hal ini memang banyak ditemui di masyarakat. “Anak-anak di usia 3-4 tahun kebanyakan memang sudah disekolahkan. Yang agak susah itu yang usia 2 tahun, orang tua menganggap untuk apa
Metode pembelajaran dimana guru menerangkan dan siswa mendengarkan adalah metode lama yang makin diminimalisir. Metode ini dipandang kurang efektif bila diterapkan pada anak generasi sekarang yang sebagai besar adalah visual learner generation. Founder Growing Kid School, Emilia Tjandra, sangat setuju dengan gagasan tersebut. “Anak disuruh duduk, diam, dan menghafal, itu membosankan bagi anak. Anak akan merasa capek jika melulu belajar
SURABAYA – Sekolah Growing Kid kembali mengadakan kegiatan bakti sosial. Bekerja sama dengan para orangtua murid PG, TK, dan SD Growing Kid, bazaar pakaian bekas menjadi pembuka rangkaian acara tahunan ini. Mengambil lokasi di halaman depan Sekolah Growing Kid, bazaar pakaian bekas ini dilakukan pada 2-3 Mei kemarin. Kurang lebih 1.000 helai pakaian bekas layak pakai berhasil dikumpulkan oleh panitia
Kegiatan berbelanja adalah kegiatan yang menyenangkan, tetapi apa jadinya bila yang berbelanja adalah anak usia 2-4 tahun? Sabtu, 23 April 2016, anak-anak Playgroup GROWING KID membuktikan bahwa anak-anak juga tidak kalah mahir dalam hal berbelanja. Dengan mengambil lokasi di RANCH MARKET Jl. Basuki Rahmat 16-18 Surabaya, siswa siswi Playgroup diajak berkeliling terlebih dahulu untuk mengenal macam buah-buahan, sayur, ikan segar,