Wisely Raising the Eldest, Middle & Youngest (Part 2) Saat kehamilan anak kedua, persiapkan si sulung agar nantinya dapat menerima kehadiran adik baru. Tumbuhkan rasa bangga padanya sebagai calon kakak yang dibanggakan orangtua. Setelah adiknya lahir, sempatkan waktu khusus untuk melakukan kegiatan hanya berdua dengan si sulung, agar ia tetap merasa dicintai. Jangan bebani anak dengan tanggungjawab yang jauh lebih
Carefully Parenting the Eldest, Middle & Youngest Memiliki anak lebih dari satu ternyata memiliki tantangan sendiri. Lahir dengan kondisi yang berbeda perlu kecakapan orang tua untuk mendidik, membesarkan dan mengasuhnya. Ibu Mariska memiliki tiga anak yang memiliki karakter berbeda. Si sulung (laki-laki kelas 5 SD) menjadi anak yang bertanggungjawab dan suka mengalah. Si anak tengah (laki-laki kelas 3 SD) menjadi
Growing Kid School Celebrates 70th Anniversary of Indonesian Independence Day Tanggal 14-15 Agustus 2015 yang lalu, semarak menyongsong Hari Jadi Republik Indonesia yang ke-70 terasa di Gatotan 22-24 Surabaya. Saat itu, guru, staff dan seluruh murid Growing Kid mengenakan pakaian merah putih. Dimulai pukul 09.15 – 10.15 WIB, lomba untuk Play Group kelas B (PG-B). berlangsung. Sempat diawali kecemasan karena
Dealing with Challenging Behavior in Children (Part 3) Hal penting ketiga, challenging behavior dapat dicegah. Beberapa cara untuk mencegahnya antara lain: Keterampilan orang tua mengelola emosi sangat penting. Hindari hukuman fisik, karena mampu menyebabkan konskwensi jangka panjang. Yettie Wandansari, S.Psi., M.Si., Psikolog
Dealing with Challenging Behavior in Children (Part 2) Hal kedua yang penting untuk dipahami orangtua adalah challenging behavior sangatlah perlu ditangani, bukan dibiarkan. Challenging behavior jika dibiarkan dapat mempengaruhi ketrampilan sosial dan komunikasi. Anak yang menunjukkan challenging behavior secara terus-menerus di kelas playgroup atau lingkungan sosial lainnya berkemungkinan mengalami kesulitan dalam relasi sosialnya kelak, ditolak oleh teman sebayanya sampai penurunan prestasi akademik. Tanpa upaya intervensi
Dealing with Challenging Behavior in Children Di usia prasekolah, challenging behavior pada anak sering dikeluhkan orangtua, khususnya saat keinginan anak tak terpenuhi, antara lain merengek, tidak patuh, menangis berguling-guling, tidak mau berpisah dari orangtua/pengasuh, memukul, membanting barang, mendorong teman, berteriak-teriak, menjerit, dll. Respon umum yang digunakan orangtua biasanya keliru, tak hanya dengan memenuhi keinginan anak, mengabaikan atau marah. Mari kita orang tua belajar bagaimana memahami sutuasi
Dorothy Law Nolte, Ph.D, seorang psikolog senior, mengungkapkan bagaimana pola memperlakukan anak mempengaruhi kepribadian anak dikemudian hari dengan sangat inspiratif dalam puisi berikut ini. If children live with criticism, they learn to condemn. If children live with hostility, they learn to fight. If children live with fear, they learn to be apprehensive. If children live with pity, they learn to feel
Children Learn From How They Are Treated Setiap anak lahir dengan potensi bawaan yang diwariskan oleh kedua orangtuanya. Potensi itu bisa berupa kecerdasan, kepribadian, daya tahan saat menghadapi tekanan, bakat, minat, dan lain sebagainya. Namun, ibarat bunga yang membutuhkan air dan pupuk untuk dapat mekar, maka semua potensi yang dimiliki anak tidak akan tumbuh berkembang bila tidak mendapatkan dukungan yang